Jurnalisme Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jurnalistik atau Jurnalisme berasal dari kata journal , artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis , yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa . Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi . Aktivitas Jurnalisme dapat dikatakan "coretan pertama dalam sejarah". Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya disunting sebelum diterbitkan. Jurn...
Rina adalah cucu nenek ami yang kedua karena ibunya anak kedua, rina mempunyai kakak sepupu yaitu rio namanya. Rencananya rina dan rio akan membuat kejutan untuk nenek yaitu membelikan nenek kue jahe kesukaan nenek pasti nenek bahagia…. Sekali pikir rina dan rio, setelah itu rina rio menabung yang banyak supaya uang itu bisa mereka belikan kue jahe kesukaan nenek. Pada suatu malam nenek menengok ke kamar rina dan rio dan berkata “kok belum tidur cuk” jawab rina dan rio “belum nek, memangnya kenapa ya” jawab nenek “ini nenek mau kasih kalian tas” jawab rina dan rio “makasih nek”.pada suatu hari rina dan rio berangkat sekolah dan mereka tak lupa menyisihkan uang sakunya untuk membeli kue jahe untuk nenek, mereka lakukan itu setiap hari sampai uangnya 100 ribu wah… banyak sekali ya. Dan mereka akhirnya membeli kue jahe itu di toko terdekat sekolah saat mereka pulang sekolah “bu harga kue jahe satu pak berapa ya?” jawab pemilik toko “seratus ribu nak” kebetulan sekali uang mereka pas...
Ya Robbana… Hatinya miris… tertegun. Uang di dompet tinggal Rp. 20 rb. Bagaimana ini? Bagaimana ia bisa mengatur sisa uangnya untuk hari ini? Sementara hari baru saja dimulai… duh..pusiiing… “Sabar…” bisik batinnya. Pasti ada jalan, pasti ada jalan keluar. Di pertengahan bulan gaji suaminya tercinta ternyata tidak bisa menutup kebutuhan hingga akhir bulan. Apa yang bisa dilakukannya kecuali bersabar? Ingin sekali ia mencari kerja dan membantu sang suami mencari nafkah… tapi, bagaimana dengan anak-anaknya? Siapa yang mengurus mereka nanti kalau dia sudah disibukkan dengan urusan mencari harta? Duh….dilema memang. Satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya bersabar. “Bu….” Si Sulung merengkuh lengannya. “Iya Nak…..?” senyumnya mengembang, tak boleh dia perlihatkan kegundahan di hadapan sang buah hati. “Bagas pengen makan sama telor…” jagoan ciliknya meminta. “Iya, ibu buatkan, sebentar ya…..” Risma menbuka kulkas. Alhamdulillah masih ada 2 buah telor tersisa. Berarti bisa ...
Comments
Post a Comment
post ur comment here