Jurnalisme Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jurnalistik atau Jurnalisme berasal dari kata journal , artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis , yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa . Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi . Aktivitas Jurnalisme dapat dikatakan "coretan pertama dalam sejarah". Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya disunting sebelum diterbitkan. Jurn...
Ya Robbana… Hatinya miris… tertegun. Uang di dompet tinggal Rp. 20 rb. Bagaimana ini? Bagaimana ia bisa mengatur sisa uangnya untuk hari ini? Sementara hari baru saja dimulai… duh..pusiiing… “Sabar…” bisik batinnya. Pasti ada jalan, pasti ada jalan keluar. Di pertengahan bulan gaji suaminya tercinta ternyata tidak bisa menutup kebutuhan hingga akhir bulan. Apa yang bisa dilakukannya kecuali bersabar? Ingin sekali ia mencari kerja dan membantu sang suami mencari nafkah… tapi, bagaimana dengan anak-anaknya? Siapa yang mengurus mereka nanti kalau dia sudah disibukkan dengan urusan mencari harta? Duh….dilema memang. Satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya bersabar. “Bu….” Si Sulung merengkuh lengannya. “Iya Nak…..?” senyumnya mengembang, tak boleh dia perlihatkan kegundahan di hadapan sang buah hati. “Bagas pengen makan sama telor…” jagoan ciliknya meminta. “Iya, ibu buatkan, sebentar ya…..” Risma menbuka kulkas. Alhamdulillah masih ada 2 buah telor tersisa. Berarti bisa ...
A long time ago, there was a kingdom in Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam. The king and the queen had a son, Prince Rohib. They loved the prince very much and they always gave him anything he wanted. That’s why the prince grew as a spoiled young man. The prince was then sent to study in a school. The King told him to study seriously. But because the prince was used to be spoiled, he couldn’t finish his study in time. The King was so angry. He realized his mistake. He wanted to give the prince a lesson. He then ordered the prince to leave the palace and became a merchant. "I will give you some money. Use the money only for trading. Don't come back until you are rich!" said the king. Prince Rohib was sad. He knew his father was angry with him because he was a spoiled boy. He then promised himself that he could become a great merchant. After he left the palace, he went to a village. While he was walking, he saw some kids were trying to ...
Comments
Post a Comment
post ur comment here